KETUK PINTU BERANTAS TB


KETUK PINTU 

Saat ini angka kejadian tuberkulosis (TB) dewasa di Indonesia meningkat. Salah satu tantangan yang masih dihadapi saat ini yaitu masih banyaknya penderita TB yang belum ditemukan (hilang) atau tidak terlaporkan, sehingga hal tersebut akan menjadi sumber penularan TB di masyarakat. Hal ini berimplikasi terhadap peningkatan penularan tuberkulosis pada anak, karena anak merupakan kelompok usia yang sangat rawan tertular TB dan hanya akan mendapatkan tuberkulosis dari orang dewasa.
Dalam hal ini, Puskesmas melakukan kegiatan yang mendukung upaya penanggulangan TB terutama untuk penemuan kasus TB secara aktif. Salah satu bentuk kegiatan tersebut yaitu “Krining TB”.
Tujuan skrining ini adalah untuk meningkatkan cakupan, penemuan TB secara aktif dan masif serta terstruktur, sehingga kita mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengobatan secara dini dan memastikan untuk memutus rantai penularan pada yang lainnya.
Salah satu bentuk kegiatan Skrining TB tersebut yaitu “ketuk pintu” merupakan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader maupun petugas kesehatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang TB dan melakukan skrining untuk menemukan orang terduga TB serta merujuk terduga TB untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan.
Kegiatan ketuk pintu sampai dengan saat ini telah dilaksanakan di 7 desa di wilayah Kecamatan Muara Sahung di bawah koordinasi Puskesmas diantaranya Desa Tri Tunggal Bakti, Desa Sumber Makmur, Desa Muara Sahung, Desa Ulak Lebar, Desa Ulak Bandung, Bukit Makmur, dan Cinta Makmur.
Petugas kesehatan (Puskesmas) bersama kader mengunjungi satu persatu rumah masyarakat untuk dapat mengambil sampel dahak bagi penghuni rumah yang mengalami gejala batuk atau TB, bahkan sebelum dilakukannya kegiatan ketuk Pintu tersebut.
Namun sebelum itu, para kader yang dibentuk terlebih dulu dibekali oleh pihak puskesmas terkait dengan semua hal tentang TBC agar ketika nantinya terjun melakukan sosialisasi atau penyuluhan ke masyarakat itu sudah betul matang, serta terkait dengan hal teknis dalam penanggulangannya.
Kader yang dibentuk itu fungsinya sebagai pengerak, sehingga dia dapat mencari orang dicurigai menderita TBC. Setelah itu memberikan support untuk melakukan pemeriksaan dan juga melakukan pengobatan hingga sembuh
Pelaksanaan kegiatan ketuk pintu di Kecamatan Muara Sahung telah dilaksanakan dari awal tahun 2019 dan menjadi kegiatan rutin yang terintegrasi dengan program pendekatan berbasis keluarga dan kegiatan gerakan masyarakat sehat (germas).
Pengobatan TB yang standar juga sangat penting. Sebab pengobatan yang tidak tepat dapat mengakibatkan timbulnya TB resisten obat yang bisa menghambat terwujudnya eliminasi TB di Indonesia.
Pengobatan TB resisten obat memakan waktu   lama, dapat menimbulkan berbagai efek samping, serta memerlukan pembiayaan yang berlipat ganda dibandingkan dengan pengobatan TB sensitif obat. Selain itu,  beban sosial ekonomi pasien, keluarga, masyarakat dan negara  akan  meningkat bila jumlah pasien kebal obat TB terus meningkat.
Jadi kita harap masyarakat bisa peduli dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas TBC. Kita berharap program ini bisa berswadaya untuk masyarakat guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas TBC

Ketuk dan temukanlah terduga TB sebanyak banyaknya lalu obati sampai sembuh  guna mewujudkan Indonesia Bebas TB!


Editor : Yonnie Silitonga, A.md.Ak ( Nusantara Sehat Individual III)
Petugas Laboratorium Puskesmas Muara Sahung



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONITORING PASCA PEMICUAN

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TPM

UPAYA PEMANTAUAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK