MONITORING PASCA PEMICUAN
MONITORING PASCA PEMICUAN
1. Monitoring di Tingkat Masyarakat
Monitoring dilakukan sepenuhnya oleh Masyarakat atau kelompok masyarakat yang tergabung dalam Natural Leaders. Caranya adalah melalui Peta sosial (atau peta akses sanitasi) dan tabel kepeminatan. Peta dan tabel ini akan dipasang di lokasi-lokasi yang strategis agar masyarakat bisa melihat langsung dan mudah melihat apa yang telah dikerjakan. Dalam STBM monitoring yang paling efektif adalah pengawasan diantara mereka sendiri, sehingga monitoring oleh pendamping lebih kepada memberikan energi atau dorongan kepada masyarakat.
2. Monitoring di Tingkat Pengelola Program
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan atau prosentase perubahan perilaku buang air besar masyarakat dengan melihat prosentase kenaikan jamban. Selain itu kegiatan pemantauan dilakukan untuk memberikan dukungan moril kepada masyarakat.
Monitoring dilakukan pasca 1 bulan (Agustus) Pemicuan oleh Petugas Sanitarian Puskesmas.
Lokasi Monitoring pertama di Desa Muara Sahung :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama Kepala Desa Muara Sahung dan kader kesehatan. Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Lokasi Monitoring kedua di Desa Sumber Makmur :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama kader kesehatan memantau Rumah Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Lokasi Monitoring ketiga di Desa Ulak Lebar :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama kader kesehatan memantau Rumah Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Adapun hasil dari kegiatan Monitoring Pasca Pemicuan yang terus di pantau oleh Petugas Sanitarian Puskesmas, sudah ada upaya dari masyarakat untuk merubah perilaku menjadi hidup bersih dan sehat. Harapan semoga seluruh masyarakat 100 % memilik jamban di tahun 2019 ini. Sehingga bisa ter verifikasi Kecamatan/Desa ODF.
Editor by : DIYAN PERTIWI, Amd.KL
SANITARIAN PUSKESMAS MUARA SAHUNG
NUSANTARA SEHAT INDIVIDUAL III
Monitoring Rumah Warga Terpicu di dampingi | oleh | Kepala Desa Muara Sahung dan Kader Kesehatan. |
Monitoring pasca pemicuan merupakan hal yang sangat penting untuk
melihat kemajuan suatu program kegiatan. Bila hal ini tidak dilakukan
oleh facilitaor ataupun petugas lain yang terkait dengan program akan
dapat menimbulkan masalah, karena masyarakat akan menurun kembali
semangatnya dalam pelaksanaan rencana kegiatan. Dalam monitoring paska
pemicuan dapat dilakukan di tingkat masyarakat, maupun di tingkat
pengelola program.
1. Monitoring di Tingkat Masyarakat
Monitoring dilakukan sepenuhnya oleh Masyarakat atau kelompok masyarakat yang tergabung dalam Natural Leaders. Caranya adalah melalui Peta sosial (atau peta akses sanitasi) dan tabel kepeminatan. Peta dan tabel ini akan dipasang di lokasi-lokasi yang strategis agar masyarakat bisa melihat langsung dan mudah melihat apa yang telah dikerjakan. Dalam STBM monitoring yang paling efektif adalah pengawasan diantara mereka sendiri, sehingga monitoring oleh pendamping lebih kepada memberikan energi atau dorongan kepada masyarakat.
2. Monitoring di Tingkat Pengelola Program
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan atau prosentase perubahan perilaku buang air besar masyarakat dengan melihat prosentase kenaikan jamban. Selain itu kegiatan pemantauan dilakukan untuk memberikan dukungan moril kepada masyarakat.
Monitoring dilakukan pasca 1 bulan (Agustus) Pemicuan oleh Petugas Sanitarian Puskesmas.
Lokasi Monitoring pertama di Desa Muara Sahung :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama Kepala Desa Muara Sahung dan kader kesehatan. Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Lokasi Monitoring kedua di Desa Sumber Makmur :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama kader kesehatan memantau Rumah Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Lokasi Monitoring ketiga di Desa Ulak Lebar :
Petugas Sanitarian Puskesmas bersama kader kesehatan memantau Rumah Memantau Rumah Tangga yang ikut pada Pemicuan bulan Juli di peroleh beberapa warga yang telah terpicu dan membuat jamban sehingga telah merubah perilaku BABS nya menjadi di Jamban Keluarga.
Adapun hasil dari kegiatan Monitoring Pasca Pemicuan yang terus di pantau oleh Petugas Sanitarian Puskesmas, sudah ada upaya dari masyarakat untuk merubah perilaku menjadi hidup bersih dan sehat. Harapan semoga seluruh masyarakat 100 % memilik jamban di tahun 2019 ini. Sehingga bisa ter verifikasi Kecamatan/Desa ODF.
Monitoring di dampingi kader kesehatan Desa Ulak Lebar |
Pemberian Kloset kepada penerima bantuan Septitank Komunal |
Monitoring di damping oleh Lintas Program desa Sumber Makmur |
Reward Kepada Bapak Abdul hamid membuat jamban pasca pemicuan <1 bulan |
Editor by : DIYAN PERTIWI, Amd.KL
SANITARIAN PUSKESMAS MUARA SAHUNG
NUSANTARA SEHAT INDIVIDUAL III
Komentar
Posting Komentar