SOSIALISASI TABLET TAMBAH DARAH (Fe) PADA REMAJA

SOSIALISASI DAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (Fe) pada REMAJA PUTRI


Puskesmas Muara Sahung telah melaksanakan sosialisasi pemberian tablet tambah darah  untuk remaja putri yang dilaksanakan di SMP/MTS dan SMA/MA. Setelah sosialisasi, seluruh siswi langsung diberikan tablet fe untuk dikonsumsi di hadapan para guru dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Muara Sahung. Tablet tambah darah (ttd) mengandung 60 mg besi elemental dan asam folat 400 ug.
Sebelum dilakukan pemberian tablet fe, dilakukan penyuluhan terlebih dahulu oleh petugas gizi tentang penyakit anemia dan manfaat tablet fe bagi remaja putri. Proses pemberian tablet fe selanjutnya akan dilaksanakan seminggu sekali sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Puskesmas Muara Sahung, melalui penanggung jawab program uks, akan melaksanakan monitoring terkait pemberian tablet tambah darah pada para siswi di masing sekolah yang dilaksanakan oleh guru sekolah dengan frekuensi pemberian 1x seminggu.

Mengapa remaja putri membutuhkan zat besi ?
  1. Pertumbuhan cepat, kebutuhan meningkat
  2. Haid: kehilangan darah rutin dalam jumlah cukup banyak
  3. Calon ibu
  4. Periode usia melahirkan: kehilangan darah saat persalinan; jumlah persalinan; jarak antar persalinan; usia melahirkan saat remaja;
  5. Bila ibu sudah hamil akan terlambat, terutama untuk perkembangan organ yang memerlukan asam folat
  6. Pola makan untuk menjaga penampilan
  7. Untuk mengatasi anemia/defisiensi besi, dll
Dampak anemia pada orang dewasa adalah sebagai berikut  :
  1. Kapasitas darah untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otak dan otot, juga rendah
  2. Konsentrasi belajar dan produktivitas kerja turun
Dampak anemia pada siswa/mahasiswa adalah sebagai berikut :
  1. Konsentrasi belajar
  2. Prestasi disekolah rendah atau tidak optimal
  3. Produktivitas kerja turun
  4. Imunitas lebih rendah sehingga lebih rentan terhadap penyakit infeksi;

Upaya pemberian tablet zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri ini dilakukan untuk meminimalisiasi perempuan usia muda mengalami anemia. Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (bblr). Hal ini disebakan karena kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONITORING PASCA PEMICUAN

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TPM

UPAYA PEMANTAUAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK