SKRINING IBU HAMIL

PENTING!!!
YUKKK DETEKSI DINI HIV DAN HEPATITIS B SAAT HAMIL ..

Skrining Ibu hamil di Desa Ulak Bandung
Tes darah atau pengambilan sampel darah untuk diperiksa perlu dilakukan secara rutin oleh ibu hamil. Tujuannya untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami penyakit tertentu, seperti infeksi atau kurang darah, serta untuk mendeteksi kelainan pada janin.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk tes darah, potensi masalah selama kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin. Penanganan yang tepat dan cepat pun dapat dilakukan guna mencegah kondisi yang lebih serius.
IBU hamil yang mengidap human immunodeficiency virus (HIV)/AIDS berpotensi menularkan penyakitnya kepada bayi saat dilahirkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui status HIV/AIDS pada ibu hamil guna mencegah penularan tersebut, karena HIV hanya dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya, yakni dengan cara berhubungan seksual, transfusi darah, atau penularan dari ibu ke bayi melalui proses melahirkan dan menyusui.
Untuk melakukan pencegahan, pemerintah sudah mencanangkan program skrining HIV/AIDS pada ibu hamil di Puseksmas. 
Skirning ibu hamil di Desa Bukit Makmur
Infeksi HIV penyebab AIDS pada ibu hamil bisa menular ke janin selama kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui. Di Indonesia, semua ibu hamil di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu hamil dengan perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV.
begitu pula dengan hepatitits, Para ibu hamil (bumil) diimbau melakukan deteksi dini hepatitis B untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan virus ini kepada bayi yang baru lahir.
hepatitis B merupakan salah satu jenis penyakit hepatitis yang menular melalui kontak cairan tubuh dengan pasien. Dia menyebutkan, 95 persen penularan hepatitis B terjadi melalui proses melahirkan. Ini yang paling bahaya. Apalagi bayi baru lahir kan belum terbentuk kekebalan tubuhnya. Itu sebabnya ibu hamil sebaiknya harus melakukan deteksi dini hepatitis B.
skrining hepatitis B pada bumil bisa dilakukan di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas. Jika ibu positif didiagnosis mengidap hepatitis B, maka bayi akan didaftarkan mendapat vaksin pasif HBIG kurang dari 24 jam setelah kelahiran..
 
Oleh karena itu, Puskesmas Muara Sahung melakukan skrining HIV dan hepatitis B pada ibu hamil untuk mencegah penularan kepada bayi baru lahir. Puskesmas juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan pasangan seksual ibu hamil. Apabila diketahui positif HIV atau hepatitis B, mereka bisa segera mendapatkan terapi dengan tujuan menekan transmisi angka penularan.




Editor by : Yonnie Tannya Silitonga, A.md.Ak
Analis Kesehatan Puskesmas Maura Sahung
Nusantara Sehat Individual

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONITORING PASCA PEMICUAN

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN TPM

UPAYA PEMANTAUAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK