Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH

Gambar
  INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH   Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini Dari sisi epidemiologis, telah terjadi pula transisi yang cukup cepat terhadap beberapa penyakit menular, seperti  penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), Flu Burung, Leptospirosis. Demikian pula dengan penyakit demam berdarah, keracunan makanan dan diare yang mulai mewabah kembali di beberapa daerah di Tanah Air dan bahkan sampai menyebabkan kematian. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat

UPAYA PEMANTAUAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK

Gambar
UPAYA PEMANTAU TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK PEMANTAUAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DILAKUKAN OLEH PETUGAS SANITARIAN PUSKESMAS Wilayah kerja Puskesmas Muara Sahung di Kecamatan Muara Sahung bisa dikatakan masyarakatnya sering terserang DBD karena apa ??? Salah satunya karena kurangnya peduli masyarakat itu sendiri dengan lingkungan sekitarnya. Sudahkah Melakukan Pengurasan pada tempat Penampungan Air, Sudahkah melakukan Pemantauan Jentik di tempat perindukan nyamuk dan sudahkah menggunakan anti lotion atau kelambu ???? dll  MARI LEBIH DEKAT DENGAN DBD / DEMAM BERDARAH DENGUE Penyakit yang disebabkan oleh virus demam berdarah dengue (DBD) dan dibawa oleh vektor nyamuk Aedes aegypti ini, sampai sekarang belum ditemukan obatnya, selain itu masyarakat masih kurang memahami tentang cara mengatasinya. Hal ini bisa diketahui dari meningkatnya permintaan pengasapan (fogging). Masyarakat menganggap bahwa fogging adalah jalan satu-satunya pemberantasan nyamuk, padahal fogging memp

SOSIALISASI STBM DAN PEMICUAN CLTS

Gambar
Sosialisasi STBM dan Pemicuan CLTS STUNTING pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis ini berlangsung sejak bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Dengan demikian periode 1000 Hari Pertama Kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktifitas seseorang. Erat kaitannya dengan STBM kenapa ? Karena........................................................................................................ Maka, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang disingkat STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Penyelenggara STBM adalah masyarakat, baik yang terdiri dari individu, rumah tangga, maupun kelompok-kelompok masyarakat. Adapun 5 Pilar STBM adalah sebagai berikut ini : Wilayah kerja P